Mengapa pisang akan segera menghilang dari rak-rak toko

Pisang adalah buah favorit di banyak negara di dunia. Tetapi, menurut para ahli, umat manusia segera harus mengubah kebiasaan gastronomi karena infeksi jamur yang tak terkalahkan yang mempengaruhi perkebunan pisang di berbagai belahan dunia.

Sekitar setengah dari semua pohon pisang yang ditanam di dunia termasuk dalam varietas Cavendish, yang merupakan jenis yang paling lezat, paling produktif dan nyaman untuk transportasi. Varietas yang sama terutama diekspor dan dijual di toko-toko di negara kita. Namun dalam beberapa tahun terakhir ia telah diserang oleh jamur yang disebut penyakit Panama. Penyakit ini telah menghancurkan tanaman pohon pisang muda di beberapa negara di Asia Tenggara: Malaysia, Indonesia, Taiwan. Jamur berbahaya menginfeksi sistem pembuluh darah pohon, sehingga tidak mungkin untuk mengangkut air dan nutrisi dari tanah ke bagian udara tanaman. Daun mulai menguning dan memudar, pohon pisang melemah dan mati.

Dalam foto: potongan batang pohon pisang yang terkena jamur

Penyakit Panama, atau lebih tepatnya klonnya TR4, ditemukan di Indonesia, beberapa saat kemudian di Cina dan Taiwan. Nah, dalam beberapa tahun terakhir, pawai kemenangannya melalui negara-negara "pisang" di seluruh dunia telah diamati. Perkebunan pisang di Pakistan, Timur Tengah, Mozambik dan Queensland (Australia) telah menjadi korban klon jamur ini. Menurut para ahli, distribusi massanya di Amerika Latin, tempat produsen utama pisang di dunia berada, hanya masalah waktu. Menurut beberapa laporan, jamur sudah melintasi Atlantik ke barat dan tercatat di benua Amerika.

Foto: perkebunan pisang di Nikaragua

Tentu saja, semua sarana dan kekuatan ilmiah dilemparkan ke dalam pertempuran melawan musuh yang tak terlihat. Tetapi penyakit jamur ini, sayangnya, tidak dapat diobati. Perlu dicatat bahwa varietas Cavendish, yang sangat disukai oleh semua orang, juga menderita karenanya. Menariknya, varietas ini menggantikan varietas populer Gros Michel, yang perkebunannya juga dikejutkan oleh jamur ini di pertengahan abad terakhir. Tapi, ternyata, Cavendish tidak mampu menolak TR4: jamur bermutasi dan beradaptasi dengan varietas baru. Situasi ini semakin diperumit oleh fakta bahwa agen penyebab "penyakit Panama" tetap berada di tanah untuk waktu yang lama setelah memotong pohon pisang yang terinfeksi, menurut beberapa laporan, hingga 30 tahun. Karena itu, perkebunan semacam itu tidak cocok untuk digunakan kembali.

Tonton videonya: BETI DI SOSOR ANGSA (Mungkin 2024).

Tinggalkan Komentar Anda